Langsung ke konten utama

Belajar Dari DORAEMON
Dulu waktu kecil kalian pasti suka cartoon ya. Apa aja si cartoon yang ada waktu era 90an sampai 2000an? Shinchan, conan, doraemon, dragon ball, one piece, dan masih banyak lagi. nah, di sini akan dibahas satu dari beberapa cartoon itu, yaitu “DORAEMON”. Cartoon buatan Jepang itu cukup membuat perhatian untuk anak-anak sampai dewasa. Kalian tau ga? Sebenarnya di dalam cartoon doraemon secara tidak langsung mengajarkan kita beberapa hal positif loh. Apa aja ya kira-kira hal-hal positif yang ada dalam cartoon doraemon?
Doraemon mengajarkan kita untuk selalu ada saat teman susah maupun tidak
Ya, sudah terlihat di setiap petualangan doaremaon itu menceritakan persahabatan antara doraemon, nobita, sizuka, giant, dan suneo. Mereka menunjukkan kalau teman itu ada saat kita susah maupun senang. Dilihat dari petualangan-petualangan yang ada dalam cerita doraemon, ya walaupun keliatannya doraemon yang paling diandalkan, tapi mereka selalu ada untuk temanya dan selalu bekerja sama.
Doraemon mengajarkan jangan selalu bergantung pada orang lain 
Nah, dibeberapa adegan dalam cartoon doraemon ada sesi di mana doraemon menolak permintaanya nobita dan dalam prolognya doraemon mengatakan kalau dia bukannya tidak ingin membantu, tapi doraemon ingin nobita percaya sama diri sendiri tidak selalu meminta bantuan orang lain. Dari sini kita diajarkan kalau kita memang makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain, tapi tidak selalu kita bergantung dengan orang lain, kita harus bisa berdiri sendiri.
Doraemon mengajarkan kalau sombong itu tidak ada gunanya 
Biasanya nobita suka ditertawakan dan direndahkan sama giant dan suneo, lalu nobita meminta alat yang canggih untuk dikeluarkan sama doraemon supaya nobita bisa menyaingi giant dan suneo. Tapi alhasil nobita suka tertimpa musibah karena tidak bisa menggunakan alat itu. Kebiasaan nobita ketika meminta alat sama doraemon dan dijelaskan cara pakainya tapi nobita suka tidak ingin mendengarkan. Nah, sobat, jangan sombong ya kalau kita punya apapun yang lebih dari orang lain, apalagi kalau kita tidak bisa memakainya.
Doraemon mengajarkan kalau memamerkan sesuatu itu tidak ada gunanya 
Di dalam cartoon ini kita diajarkan untuk bisa rendah diri walaupun kita memiliki sesuatu yang hebat, tapi kita harus tetap rendah diri. Karena kehebatan kita itu tidak lepas dari bantuan orang lain.
Doraemon mengajarkan jangan panik ketika menghadapi sesuatu
Hal seperti ini sering kita temui di adegan saat nobita kesusahan dan selalu panik mencari doraemon untuk meminta bantuannya. Nah, sobat, kita jangan tiru nobita ya yang selalu panik ketika ada masalah. Harusnya kita memiliki pikiran yang dingin ketika ada masalah. Supaya masalah juga dapat terselesaikan dengan baik. 
Doraemon mengajarkan kalau mencintai seseorang itu harus dengan perjuangan
Perjuangan nobita untuk mendapatkan sizuka ga gampang loh sobat. Dari sejak SD dia selalu belajar supaya menjadi pintar. Nobita tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cintanya sizuka. Perjuangan ini harus ditiru ya teman-teman. Untuk mendapatkan cinta seseorang itu perlau adanya perjuangan. Untuk kaum pria, kalau mencintai seseorang ga usah deh ajak-ajak pacaran, itu namanya mempermainkan perasaan wanita, langsung aja datangin orang tuanya terus melamar anaknya. Nah, kan kalau gini baru namanya perjuangan yang sebenarnya sobat. Kece kan?
Rd ngajarin kita untuk bercanda dengan teman tapi jangan berlebihan
Kita sering ya sobat bercanda sama teman. Tapi tolong batasi candaannya, jangan sampai melukai hati temannya apalagi melukai fisik temannya. Jangan ya sobat, kita gam au kan teman kita terluka karena perbuatan kita?
Doraemon mengajarkan kalau setiap masalah pasti ada solusinya
Nobita biasanya yang suka pesimis ya sobat kalau dalam adegan di cartoon doraemon. Nah, jangan tiru sikap yang seperti ini ya. Karena di setiap masalah yang datang pada diri kita pasti ada solusinya juga sobat. Namun, kita hanya perlu sedikit bersabar saja.
Kata doraemon bermain juga penting loh
Cita-cita dan mimpi biasanya menjadikan kita menjadi orang yang ambisius. Nah, jangan sampai ambisi kita terlalu memforsir tubuh dan pikiran kita ya sobat. Mengejar mimpi itu penting, tapi perhatikan juga tubuh dan pikiran kita yang perlu refreshing.
Doraemon mengajarkan jangan pernah membentak orang tua
Nah loh sobat lihat nih pelajaran yang ada dalam cartoon ini. Jangan pernah membentak orang tua ya sobat. Karena saat kita membentak orang tua itu pasti perasaan orang tua kita sedih sekali sobat. Kita tidak ingin kan melihat orang tua kita menangis.
Doraemon ngajarin kita untuk tidak menyepelekan kewajiban 
Kita pasti memiliki kewajiban ya sobat. Baik itu di rumah ataupun di sekolah. Segeralah mengerjakan kewajiban kalian sobat jangan ditunda-tunda apalagi menyepelekan kewajiban. Nanti kita akan keteteran sendiri ketika kewajiban kita sudah numpuk.
Jangan lupa tersenyum
Dalam film doraemon sering diperlihatkan kalau mereka selalu tersenyum dan bahagia walaupun rintangan ada di depan mereka. Nah, pelajaran yang bisa kita ambil, tersenyumlah sobat walaupun kita sedang susah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kontribusiku Untuk Indonesia

Nur Septiani Wulandari adalah nama yang orang tua saya berikan untuk saya. Saya lahir di Pandeglang pada 16 September 1997. Saya memiliki satu kakak perempuan yang paling saya cintai dan dua orang adik laki-laki yang paling saya sayangi. Menjadi seorang mahasiswa PGSD di UPI Kampus Tasikmalaya mengajak saya untuk terus berkarya dalam bidang pendidikan. Di kampus inilah saya menemukan diri saya, saya menemukan ruang nyaman saya bergerak dan berkarya. Jika ditanya mengenai kontribusi apa yang saya lakukan untuk Indonesia? Jawaban yang sudah pasti adalah saya selalu belajar untuk bisa berkarya untuk Indonesia. Saat saya duduk di bangku SD, saya mulai mengenal tarian tradisional khas Cirebon yaitu tari topeng. Saya mulai tertarik dan mementaskannya di beberapa acara. Selain itu saya juga mulai tertarik dengan sastra puisi, lebih tepatnya dalam membaca puisi. Saya mulai mendalami teknik-teknik membaca puisi dan mencari pengalaman melalui lomba-lomba membaca puisi. Saya mulai menemukan
Anak Kita Pergi Mengejar Layang-Layang Seorang pria duduk di kursi rotan dengan menumpangkan kaki kanan di atas kaki kirinya. Tangannya memegang secarik kertas yang berisi deretan kata-kata fakta dan opini, terkadang juga ada iklan perumahan atau lowongan pekerjaan. Ditemani teh hangat racikan kekasihnya. Bola mata pria itu berjalan ke kanan dan ke kiri, terkadang dahinya ikut mengerenyut, terkadang bibirnya sedikit tersenyum, dan tak jarang ekspresinya sangat datar. Setelah beberapa menit, akhirnya ia berbicara. "Sayang." "Iya." "Anak kita sedang apa?" "Sedang main layang-layang." "Matahari baru terbangun, ia sudah bermain layang-layang?" "Iya." Pria itu terdiam lagi, kembali bermesraan dengan kertas-kertas beritanya. *** Sekitar pukul sepuluh pagi, pria itu akan pergi ke kebun. Pria itu hanya mengenakan kaos oblong dengan celana kolor yang tidak penuh menutupi lututnya, di lehernya menggantung
Suara? Hujan Sore Itu Kala itu, ketika rintik hujan membasahi bumi. Terdengar rintihan suara lembut di sudut ruangan itu. Aku pun terbangun dari lamunanku. Mulai kuperhatikan sumber suara itu. Siapakah gerangan? Sorot mataku semakin tajam, daun telingaku semakin peka, dan kakiku mulai melangkah. Perlahan, aku dekati sumber suara itu.  Langkahku semakin mendekat, namun suara itu semakin jauh.  Tiba-tiba…byar. Langkahku terhenti karena seruan Ayahku. “Nak, sedang apa kamu di sana? Daritadi ayah tidak mendengar suaramu.” ucap Ayah.  “Oh… Emm… Enggak apa-apa Ayah.” jawabku.  Saat itu, memang hanya ada aku, Ayah, dan Kakak di rumah. Ayah sedang membaca Koran di ruang keluarga ; Kakak sedang tidur di kamarnya ; Ibu di rumah tetangga mengikuti pengajian.  Setelah mengecek keadaanku, Ayah kembali membaca koran dan sedikit menyeruput kopi hangat buatan Ibu. Aku kembali dalam lamunan, terjerat dalam rasa penasaran. Suara siapa tadi? Suara itu menghilang seketika, saat Ayah meman