Kisah Gawai Di Akhir Minggu Pagi terasa sunyi. Tak ada dering hp yang biasa terdengar di akhir minggu ini. Kembali pikiran melayang memutar waktu dengan cepat. Kembali merekam dengan jelas kronologis percakapan semalam. Satu per satu klise peristiwa bermunculan dalam kotak memori lama. Seperti luka baru yang basah tersiram air. Perih dan sakit. Hal sepele yang tak sengaja menyeruak dari mulutku, ternyata membuatnya tersinggung tanpa kurencanakan. Sekali hati nya terkoyak, sehari dua hari lisannya akan mengoyak. Ya, sedetik ku salah ucap, rasa keindahan malam hancur dalam sekejap. Mulut membungkam, telinga membuka, dan hati menahan setiap rindu yang tergantikan oleh luka. Sebab, rencana melepas rindu, namun mala petaka datang tak diundang. "Jangan berbicara seperti itu, aku tidak suka, karena aku sayang kalian semua." Hanya satu kalimat itu kulontarkan, dan alhasil nihil, bahkan minus. "Kamu seharusnya bisa mengerti, kamu seharusnya bisa paham, kamu suda...